WEB BAILIFF CONTRACTOR; USDT, BITCOIN SCAM RECOVERY AGENCY

[Lebay Pemilik Lapak 0]

PERBANKAN

Senin, 26 Agustus 2013 16:59 wib

Rezkiana Nisaputra - Okezone

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

JAKARTA - Pelaku industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) diminta untuk berhati-hati menghadapi gejolak nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan ini. Kendati demikian, BPR dinilai telah menunjukkan kinerja yang baik.

"Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa nilai tukar rupiah bisa ikut menghantam BPR dalam ke depannya,” ujar Direktur Biro Riset Infobank Eko B Supriyanto saat Seminar Nasional Perbarindo Tentang RUU Perbankan, di Novotel Hotel, Jakarta, Senin (26/8/2013).

Menurutnya, efek pelemahan rupiah memang tidak langsung berdampak pada BPR, tetapi terdapat fenomena yang perlu diperhatikan. Bahwa akan ada perpindahan uang ke tempat lain yang lebih aman sebagai konsekuensi gejolak.

Dia menilai, dengan adanya pelemahan nilai tukar tersebut maka ada kecenderungan pada NPL (rasio kredit bermasalah) akan meningkat, juga tingkat penyaluran kredit akan sedikit menurun akibat likuiditas yang mengetat.

"Kondisi seperti inikan terjadi saat krisis tahun 1997-1998 dan 2008 lalu, makanya itu BPR tetap harus berhati-hati," tutup Eko. (kie)

(wdi)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Rupiah Agustus 2013[/h]

• Akhirnya Rupiah Pukul Balik Dolar AS
  
• Paket Kebijakan Tak Mempan Taklukan "Liarnya" Rupiah
  
• "Rupiah yang Bertanggung Jawab Adalah BI"
  
• Habibie: Kebijakan 1998 Tak Bisa Diterapkan Sekarang
  
• Industri Tambang "Gembira" dengan Paket Kebijakan SBY
  
• "Pemerintah Telat Introspeksi, Pasar Introspeksi Sendiri"
  
• "Devisa Makin Jeblok, Krisis 1998 Berpeluang Terjadi"
  
• HT: Paket Pemerintah Tak Efektif Jangka Pendek
  
• Rupiah Masih Sulit untuk Menguat
  
• More News...
  

 

 

 

Sumber