Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

mother

Apa Sih "Pregnancy Concierge?" - Bagian II - Habis -=Female=-

Recommended Posts

KOMPAS.com - Ibu hamil juga orangtua baru punya banyak kekhawatiran sehingga memerlukan bantuan bahkan pendampingan dalam pemenuhan berbagai kebutuhannya. Sebagian ibu hamil/orangtua bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, terutama kebutuhan mendasar dan terbilang normal. Namun sebagian orang terutama kalangan elite, punya kebutuhan ekstra yang tak biasa sehingga harus mencari konsultan sekaligus pelaksana berbagai kebutuhan juga keinginan untuk mengatasi rasa kekhawatirannya.

Tingginya permintaan akan jasa layanan untuk ibu hamil juga orangtua baru, terutama yang sifatnya personal, kemudian melahirkan profesi dan bisnis baru yang disebut Pregnancy Concierge.  Di Amerika Serikat, jasa Pregnancy Concierge sedang menjadi tren. Terutama untuk kalangan elite, termasuk para selebriti. Mereka membutuhkan pelayanan khusus dengan permintaan khusus terkait kehamilan, persalinan, parenting.

Rosie Pope, perempuan kelahiran London, Inggris 1 Januari 1980, merupakan salah satu Pregnancy Concierge yang tersohor di Amerika Serikat. Kesuksesannya membuat profesi dan bisnis ini semakin terkenal. Kiprahnya pun kemudian dianggap layak menjadi inspirasi bagi siapa saja, sehingga diangkat dalam reality show dokumenter "Pregnant In Heels" yang ditayangkan Sony Entertainment Television Senin sampai Jumat jam 20:05 mulai 28 Juni 2013.

Menjadi orangtua terbaik untuk anak

Ia melanjutkan, "Tugas saya membantu mereka menyiapkan segalanya sebaik mungkin, agar mereka bisa melakukan berbagai hal secara tepat. Saya sangat menikmati mencari tahu apa yang mereka mau dan membantu memenuhi kebutuhan mereka menjadi orangtua yang terbaik."

Rosie mengatakan profesi yang dijalaninya ini tidak sama dengan baby planner atau profesi serupa lainnya yang berhubungan dengan ibu hamil atau parenting.

Pengalaman dan keahlian Rosie sebagai desainer pemilik label pakaian ibu hamil “Rosie Pope Maternity”, pemilik lembaga kursus persiapan kehamilan, persalinan & parenting MomPrep, dan penulis buku Mommy IQ, mendukungnya menjadi Pregnancy Concierge yang memahami berbagai kebutuhan ibu hamil dan orangtua baru.

Profesi ini pun dijalaninya berangkat dari pengalaman pribadinya. Menjadi ibu dari tiga anak, dan sebagai perempuan yang dinyatakan tak bisa lagi memiliki anak karena mengalami masalah fertilitas.

"Setelah mengalami kehamilan sendiri, saya menemukan banyak generasi calon ibu yang tak paham akan bagaimana menjalankan proses kehamilan, kelahiran dan menjadi orang tua,"ungkapnya.

Menurutnya, walau saat ini sudah banyak referensi dari media, buku dan online, juga seminar-seminar. Namun, ia merasa sesi edukasi dan konseling tetap diperlukan agar para ibu dan ayah bisa mendapat informasi praktis dan mempraktekkan langsung hal-hal penting untuk menjadi ibu dan orang tua.

Dengan berbagai pengalamannya menjadi Pregnancy Concierge, Rosie mengaku semakin banyak permintaan ekstrem yang justru menantang baginya.

"Yang awalnya saya menangani satu atau dua klien, reputasi saya dikenal dari mulut ke mulut, saya pun dikenal sebagai ‘pregnancy concierge’ atau ‘maternity concierge’. Sekarang calon ibu yang datang permintaannya makin lama makin ekstrim. Tapi yang menyenangkan, semua itu mereka lakukan karena mereka ingin menjadi orangtua yang baik untuk anak-anaknya," tuturnya.

Tak berhenti setelah bayi lahir

Meski profesinya diberi nama Pregnancy Concierge, ternyata tugas Rosie tak berhenti setelah bayi lahir. Justru saat bayinya lahir, di situlah pekerjaan dimulai. Banyak orangtua baru yang sadar butuh informasi lebih hingga tiga bulan pertama sejak melahirkan. Di sinilah Pregnancy Concierge terlibat. Setelah tiga bulan, tugasnya pun berangsur berkurang yakni sebatas mengecek sesekali.

Profesi ini penuh tantangan bagi Rosie. Pasalnya ia juga harus ikut belajar saat harus berhadapan dengan klien yang mengajukan permintaan lain dari biasanya. Yang mendorong Rosie untuk menjalani profesi ini adalah agar para orangtua tahu cara yang tepat dan terbaik untuk melakukan tugas dan tanggung jawab mereka. Ia pun mengaku menikmati perannya untuk terlibat dalam memberikan yang terbaik untuk anak-anak.

Bagi Rosie, klien terbaik adalah mereka yang bisa menjadi liar dan gila dengan segala permintaan tapi intinya mereka hanya ingin menjadi orangtua terbaik. Hal lain yang membahagiakan dari profesi ini, lanjut Rosie, adalah ketika para orangtua (klien) datang menemui Rosie secara pribadi membawa anak-anak mereka, bukan lagi urusan bisnis.

Profesi dan bisnis yang menjanjikan

Dari segi karier dan bisnis, Rosie mengatakan Pregnancy Concierge sangat menjanjikan dan akan terus berkembang.

“Saat ini dan ke depannya, ada pergeseran karakter generasi nenek-nenek. Kita tidak bisa lagi mengandalkan mereka untuk mengasuh bayi-bayi kita. Para nenek tidak lagi wanita 50 atau 60-an yang punya pengalaman, waktu dan naluri keibuan untuk mengasuh cucu-cucu mereka. Mereka adalah perempuan yang gaul dan sibuk dengan kehidupan sosial mereka; karena semasa muda mereka sibuk bekerja, mereka sudah tidak punya naluri keibuan kuat untuk cucu mereka. Jadi, kaum ibu perlu panutan yang baru dan bantuan yang bisa diandalkan."

Ia mencontohkan, ibunya adalah seorang pekerja, sementara neneknya adalah perawat yang memiliki tujuh anak. Neneklah yang merawat Rosie saat bayi hingga balita. Jadi, saat Rosie melahirkan anak pertama, ia berharap ibunya bisa datang dari Inggris dan melakukan hal sama: merawat bayinya. Tapi ternyata, dia tidak tahu bagaimana caranya, karena dia adalah tipe pekerja.

Dari pengalamannya melayani para klien dengan berbagai permintaan, dan pengalaman pribadi, Rosie semakin yakin profesi dan bisnis Pregnancy Concierge ini punya potensi besar kini, dan nanti.

Editor :

wawa

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

51207902.jpg

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...