Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BI: Perbankan nasional masih aman di skenario buruk sekalipun!

Recommended Posts

JAKARTA: Meskipun terjadi guncangan terburuk pada perekonomian global, Bank Indonesia menyatakan kondisi permodalan perbankan nasional masih dalam koridor aman.

 

Halim Alamsyah, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), menyatakan rasio permodalan (capital adequacy ratio) perbankan nasional masih di atas 8% apabila terjadi skenario terburuk pada perekonomian global.

 

"Kami telah melakukan stress test [uji ketahanan] yang hasilnya likuiditas dan permodalan bank masih aman. Walaupun terjadi skenario terburuk, CAR bank masih di atas 8%," ujarnya, Jumat 23 September siang.

 

Seperti dikutip dari Bloomberg, International Monetary Fund (IMF) menyatakan perbankan di negara berkembang tidak terlindungi dari konsekuensi melemahnya pertumbuhan global.

 

Lembaga internasional tersebut juga menyatakan rasio permodalan perbankan di negara berkembang akan turun hingga 6% berdasarkan skenario berbagai kombinasi guncangan pasar.

 

IMF memaparkan kemungkinan penurunan kecukupan modal perbankan emerging market, akibat dampak penurunan kinerja perbankan di Eropa. Krisis utang Eropa telah menimbulkan kredit berisiko tinggi di perbankan Eropa dengan nilai tak kurang dari 300 miliar euro.

 

Untuk menghadapi risiko tersebut, IMF menyerukan adanya suntikan modal baru ke perbankan agar dapat menumbuhkan

keyakinan investor dan kemampuan bank untuk mengucurkan pinjaman.

 

Namun, bank menghadapi permasalahan pendanaan karena investor menilai lembaga keuangan berpotensi merugi karena menyimpan obligasi pemerintah , dan bergantung pada likuiditas Bank Sentral Eropa.

 

Halim mengaku belum membaca laporan IMF tersebut, namun dia optimis kondisi permodalan bank masih aman bila terjadi guncangan terburuk.

 

Sebelumnya Suhaedi, Peneliti Utama Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI, menyatakan uji ketahanan terhadap perbankan dalam negeri dilakukan setiap bulan.

 

Menurut dia, perbankan nasional masih memiliki ketahanan ketika menjalani uji ketahanan dengan skenario perekonomian mengalami penurunan hingga minus lima (-5).

 

"[uji ketahanan] dilakukan kalau terjadi penarikan dana nasabah. Keluarnya dana asing dari pasar modal dan SUN [surat Utang Negara]. Seberapa kuat perbankan kita," ujarnya.

 

Dia menambahkan perbankan Indonesia masih dalam koridor aman terhadap dampak krisis utang di Eropa dan Amerika Serikat, karena kecilnya porfolio investasi pada negara tersebut. Eksposur langsung perbankan nasional terkait krisis Eropa dan AS hanya 3,13% dari total aset.

 

"Bila terjadi 100% default [gagal bayar] terhadap total eksposur luar negeri, permodalan perbankan hanya turun sedikit dan CAR masih tetap di atas 16%," ujarnya.

 

Hingga akhir Juli 2011, CAR perbankan nasional berada pada posisi 17,2%, jauh diatas ketentuan BI yang menetapkan 8%. Rasio kredit bermasalah hingga pada Juli juga cukup terjaga dengan posisi NPL gross sebesar 2,8% dan  NPL net sekitar 0,6%. (Donald Banjarnahor/ea)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...