Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Bisnis -> Ekonomi RI Diperkirakan Menguat Tahun Depan

Recommended Posts

JAKARTA - Perekonomian Indonesia diperkirakan akan tetap menguat pada tahun depan.

 

Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar mengatakan, menurut Asian Development Bank (ADB), perekonomian global kian melambat, namun Indonesia masih bisa bertahan.

 

Melambatnya perekonomian global, kata dia, tidak akan berdampak pada kinerja ekspor Indonesia. Kendati demikian, kata Mahendra, Indonesia tetap harus mewaspadai dampak dari krisis global.

 

“Memang ada kemungkinan terburuk, tetapi tidak ada alasan untuk membesar-membesarkan hal itu. Yang penting kita waspada dan mempersiapkan langkah antisipasi," kata Mahendra usai acara Indonesia Broadband Economy Forum 2011 tentang Navigating ICT For The Economy, di Jakarta, Rabu (21/9/2011).

 

Bahkan, kata dia, nilai ekspor Indonesia pada tahun ini ditargetkan bisa mencapai USD200 miliar. Sementara itu, kata dia, saat ini, barang mentah tidak lagi mendominasi persen ekspor Indonesia, atau hanya sekira 18 dari angka itu.

 

Sehingga, ujarnya, Indonesia tidak lagi bergantung pada komoditas tertentu saja dan juga kerjasama perdagangan internasional dengan beberapa negara maju di dunia.

 

Pasalnya, menurutnya, perekonomian negara-negara lain lebih berisiko untuk melambat. Mahendra menjelaskan, pemerintah akan terus melakukan diversifikasi pasar dan produk ekspor.

 

“Kalau ada fasilitasi pemerintah, eksportir akan jauh lebih cepat bereaksi dan memanfaatkan peluang itu,” ujarnya.

 

Mahendra menilai, saat ini, ekspor Indonesia sudah bisa berkembang karena adanya teknologi broadband. Mahendra mencontohkan, makanan asal Indonesia seperti rendang dan nasi goreng menjadi makanan yang terpopuler di dunia karena adanya jajak pendapat yang dilakukan di jejaring sosial.

 

“Ekspor Indonesia sudah broadband. Artinya ekspor Indonesia sudah masuk dalam basis yang besar,” ucapnya.

 

Sementara itu, kata Mahendra, krisis yang terjadi di Eropa dan melemahnya rupiah tidak secara langsung berdampak terhadap kinerja ekspor sehingga tidak harus dikhawatirkan.

 

Di sisi lain, Mahendra mendukung rencana Bank Indonesia (BI) yang mewajibkan dana hasil ekspor disimpan di bank lokal. Namun, kata dia, bank-bank lokal harus bisa meningkatkan pelayanan kepada para eksportir.

 

“Sehingga kita bisa melihat secara menyeluruh dan bisa hati-hati dalam mengambil kesimpulan terhadap situasi terlalu cepat. Jadi, momentum tidak berhenti tapi peluang dimanfaatkan,” ujarnya.

 

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Firmanzah mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih banyak dipacu oleh konsumsi domestik.

(Sandra Karina/Koran SI/ade)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...