HOW TO GET AN ADVANCE CRYPTO RECOVERY EXPERT LEE ULTIMATE HACKER

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA--PT East West Indonesia memperkenalkan cara baru pengembangan bawang merah dengan benih varietas tuktuk yang diklaim dapat menghemat biaya pengadaan benih 77,77% menjadi 10 juta dari Rp45 juta per hektare.

 

Direktur Penelitian dan Pengembangan East West Indonesia (Ewindo) Asep Harpenas mengatakan selain biaya produksi yang lebih rendah, penggunaan metode tersebut dapat memaksimalkan daya simpan benih hingga 2 tahun.

 

"Benih bisa lebih lama disimpan dalam storage, maksimal 2 tahun, selama tidak terkena sinar matahari. Sementara, dengan sistem konvensional, umbi hanya bisa disimpan 2-4 bulan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima bisnis (4/3/2013).

 

Menurutnya budidaya menggunakan biji tersebut menggunakan metode pindah tanam dengan kebutuhan benih 5 kg, sebab itu biaya pengadaan benih dapat ditekan, karena jika menggunakan metode konvensional petani akan membutuhkan 1,5 ton umbi bawang untuk tiap hektarnya.

 

Hal tersebut, lanjut Asep, juga dapat menekan biaya transportasi lantaran jumlah benih yang dibutuhkan juga semakin sedikit.

 

Keunggulan lain budi daya bawang merah dengan menggunakan biji adalah berkurangnya kemungkinan terkena penyakit karena benih tidak membawa bulb borne disease seperti virus dan jamur.

 

Produsen benih sayuran hibrida tropis dengan merek Cap Panah Merah ini juga mengklaim pemakaian pupuk dapat lebih efisien apabila menggunakan metode budidaya biji/

 

"Yakni hanya membutuhkan setengah dari takaran pupuk yang biasa digunakan dalam metode konvensional," ujarnya.

 

Meski hanya menggunakan setengah dari kebutuhan pupuk Asep optimistis produksi bawang merah bahkan dapat mencapai 20 ton-25 ton per ha.

 

Adapun teknik budidaya konvensional hanya dapat menghasilkan 8 ton per hektare--12 ton per ha.  (ra)

 

 

 

 

Sumber