Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Bisnis -> Yunani, Antara Upaya Menuju Kebangkitan atau Kebangkrutan

Recommended Posts

Pada September 2008 lalu bank investasi keempat terbesar di Amerika Serikat (AS) Lehman Brothers tidak mampu bertahan akibat hantaman krisis keuangan. Bangkrutnya bank tersebut berimbas pada menurunnya kepercayaan konsumen AS yang kemudian menjalar pada perekonomian global.

 

Kondisi hampir serupa kini dialami Eropa. Yunani, salah satu penerima dana talangan dari Dana Moneter International (IMF), Uni Eropa, dan Bank Central Eropa (ECB), disebut-sebut menjadi Lehman Brothers berikutnya.

 

Ini karena Pemerintah Yunani yang memiliki utang hampir USD400 miliar atau sekira 158 persen dari produk domestik brutonya sehingga berpotensi memasuki kebangkrutan ekonomi.

 

Ekonomi Yunani yang terus merosot dan para pembayar pajak lokal melakukan aksi mogok membuat kepercayaan publik terhadap perekonomian negara itu hancur. Tidak berlebihan apabila pada awal pekan ini IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Yunani bakal terkontraksi 5,5 persen dan minus 2,5 persen pada tahun berikutnya.

 

Di level makro, turunnya kepercayaan investor terhadap ekonomi Yunani juga terlihat dari tingkat suku bunga obligasi yang jauh di atas rata-rata negara Uni Eropa lainnya.Kondisi ini memperkuat outlook bahwa Yunani di masa-masa mendatang diperkirakan gagal memenuhi kewajibannya kepada para investor akibat utangnya yang menggunung.

 

Berkaca dari kegagalan Lehman Brothers yang tidak hanya menyebabkan kekecewaan jangka panjang dari kreditur, kemungkinan kebangkrutan Eropa juga membuat panik investor yang mempunyai saham dalam sistem keuangan di negara tersebut.

 

Jika kejatuhan Lehman Brothers membuat beberapa bank menolak meminjamkan uang kepada calon kreditur, kondisi Yunani juga hampir sama.

 

Bedanya, surat utang Yunani kebanyakan dipegang oleh pemerintah-pemerintah negara tetangganya, termasuk Jerman, Prancis, dan Spanyol. Memang, tidak ada dua krisis yang persis sama.

 

Namun jika pemerintah Eropa dan regulator perbankan membiarkan Yunani lepas dari zona euro, mereka harus berpikir tentang menghindari efek penularan dari Lehman. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara melihat sektor perbankan Eropa.

 

Jika Yunani mengalami gagal bayar (default), perbankan, hedge fund, dan lembaga keuangan yang memegang utang dari Negeri Dewa-Dewa harus rela menanggung risiko nilai obligasi turun dengan cepat.

 

Menurut surat kabar Inggris, The Guardian, sekira 54 bank-bank Eropa memiliki sekitar 92 miliar euro utang Yunani sedangkan bank-bank di luar Yunani menyumbang sekira setengah dari total tersebut. Di bagian lain, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde memperingatkan, perekonomian global berada dalam fase bahaya.

 

“Tepat tiga tahun kejatuhan Lehman Brothers, ekonomi dunia mengalami perlambatan yang menyebabkan meningkatnya risiko kerugian,” ujarnya.

 

Dia menambahkan, perekonomian telah memasuki fase baru yang berbahaya dari krisis dan dunia saat ini membutuhkan tekad yang kuat serta tindakan berani agar ekonomi bergerak maju.

 

Lebih lanjut Lagarde menjelaskan, bagaimana negara maju dihancurkan oleh utang. Kondisi ini diperburuk investasi yang buruk pada neraca bank-bank Eropa dan masalah hipotek rumah tangga AS. Lagarde menilai, lemahnya pertumbuhan merupakan hal negatif yang dapat memicu krisis global kepercayaan dan menyebabkan terbatasnya permintaan investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan.

 

“Hal tersebut merupakan lingkaran setan yang telah diperburuk oleh kebijakan dan disfungsi kebimbangan politik,” kata Lagarde.

 

Dia mengungkapkan, masalah ketegangan sosial menjadi penyebab banyaknya jumlah pengangguran terutama di kalangan muda, serta persepsi bahwa Wall Street diberikan prioritas dibanding kawasan lain dalam upaya pemulihan, menjadikan bertambah buruknya krisis kepercayaan.

 

Sebagai solusi, lanjutnya, yang perlu dilakukan suatu negara adalah mengurangi defisit anggaran, reformasi sektor keuangan dan keseimbangan global yakni pasar negara berkembang berkontribusi untuk menyediakan permintaan yang dibutuhkan guna daya pemulihan global.

 

Menteri Keuangan Yunani Evangelos Venizelos mengatakan, hal yang diperlukan untuk memenuhi target anggaran 2011 dan 2012 yaitu berhenti meminjam dana talangan dan mulai menghasilkan surplus tahun depan.

 

“Jika ingin menghindari default guna menstabilkan situasi untuk tetap di zona euro, maka harus mengambil keputusan yang besar,” ungkapnya.

Chindya Citra

Jurnalis Koran Sindo

(Koran SI/Koran SI/ade)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...