Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KUNJUNGAN WISATAWAN Ke DKI Turun 9,03%

Recommended Posts

JAKARTA--Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta pada Januari 2013 mencapai 167.392 kunjungan. Jumlah itu naik secara year on year mengalami kenaikan 3,09%, tapi dibandingkan Desember 2012 turun 9,03% yang mencatat kunjungan berjumlah 184.004 kunjungan.

 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Nyoto Widodo menyampaikan penurunan jumlah wisman karena faktor perekonomian global yang belum stabil dan adanya pesaing destinasi negara lain yang lebih menarik. "Penurunan ini diluar dugaan kita, mungkin ada suatu hal yang perlu dicermati karena faktor global atau ada pesaing dari negara lain," katanya, Jumat (1/3/2013).

 

Negara lain yang terdekat seperti Singapura dan Malaysia terus berpacu untuk menarik wisatawan Asia, Eropa dan Amerika datang kesana. Sehingga para wisatawan yang biasanya ke Indonesia memilih destinasi negara - negara tetangga tersebut. Disamping itu, lebih rendahnya kunjungan wisata awal tahun karena biasanya wisatawan menghabiskan waktu berliburnya pada akhir tahun.

 

Dilihat dari kebangsaannya, pengunjung terbanyak ke Jakarta berasal dari Malaysia (21.221 kunjungan), China (17.689 kunjungan), Jepang (13.898 kunjungan), Singapura (12.215 kunjungan) Saudi Arabia (10.187 kunjungan), Korea Selatan (9.432 kunjungan) Australia (6.341 kunjungan), Amerika (5.858 kunjungan, Philipina (5.346 kunjungan dan India (5.111 kunjungan).

 

Sebagian besar wisatawan menguni hotel berbintang mencapai 51,98%. Angka ini lebih rendah dari peiode yang sama tahun 2012 54,99%. Namun rata rata menginap tamu Asing maupun domestik pada hotel berbintang 1,85 hari atau meningkat 0,08 hari dibanding Desember.

 

Terpisah, Wakil Ketua Bidang Kelembagaan dan Keanggotaan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai dunia pariwisata Jakarta masih tertinggal. Terutama persoalan transportasi yang terkadang membuat wisman malas berlama lama di Ibukota. Hal ini berpengaruh pada kalangan pengusaha sehingga perlu ada koordinasi dengan pemerintah provinsi.

 

Kalau di Luar Negeri, lanjutnya, ada angkutan destinasi pariwisata khusus untuk tamu asing mendapat prioritas. Tapi di Jakarta angkutan untuk wisman sama saja dengan wisatawan domestik lainnya ikut terjebak macet. "Jadi turis luar negeri yang datang ke Jakarta ikut macet, banjir makanya tidak bisa menikmati karena kemacetan," katanya.

 

DKI, sambung dia, perlu berbenah dalam mengelola wisata untuk asing. Perlu ada angkutan khusus yang bisa memberikan pelayanan istimewa untuk berkunjung pada titik destinasi utama Monas dan Kota Tua agar lebih baik. Masalah kurang memadai transportasi ini diyakini menyumbang turunnya jumlah wisatawan ke Jakarta."[Transportasi] pasti ada dampaknya," kata Sarman. (FSI)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...