WEB BAILIFF CONTRACTOR; USDT, BITCOIN SCAM RECOVERY AGENCY

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA--PT Bank Mandiri Tbk melatih pekerja migran Indonesia di Hong Kong dalam rangka mencetak pengusaha baru guna meningkatkan kesejahteraan.

 

Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan banknya memiliki program pelatihan yang bertujuan memberi bekal keterampilan kepada para pekerja Indonesia saat kembali ke Tanah Air.

 

"Kami berharap para pekerja migran memiliki bekal dan ketrampilan untuk masa depan yang lebih baik saat kembali ke Indonesia," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Minggu (3/3).

 

Bank pelat merah tersebut telah menyelenggarakan program Mandiri Sahabatku di Hong Kong sejak 2011.

 

Program yang digelar bersama Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC) ini telah diikuti 2.918 orang pekerja migran yang tersebar di Hong Kong dan Malaysia.

 

Menurutnya, langkah tersebut merupakan upaya untuk membantu para pekerja migran agar mampu menjadi lebih mandiri.

 

Dia mengatakan minat para pekerja migran mengikuti program tersebut cukup tinggi, antara lain terlihat dari terus meningkatnya jumlah peserta setiap tahunnya.

 

Data perseroan mencatat jumlah peserta program Mandiri Sahabatku pertama digelar diikuti oleh 875 orang pekerja migran Indonesia di Hong Kong. Saat ini, jumlah tersebut naik hingga 1.052 orang.

 

Zulkifli mengatakan program pelatihan kewirausahaan ini terbagi dalam tiga tahapan pelatihan, yakni prapenempatan, penempatan, dan pascapenempatan.

 

Pada tahap prapenempatan menyasar calon tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri. Tahapan selanjutnya ialah memberikan pelatihan analisa peluang usaha, membuat rencana bisnis, motivasi dan semangat kewirausahaan.

 

Tahapan terakhir atau pascapenempatan, para pekerja migran yang mengikuti program mendapat pendampingan dari Bank Mandiri dalam memulai usaha.

 

"Peserta pelatihan tidak dipungut biaya. Mandiri Sahabatku memiliki visi menciptakan pengusaha baru dari kalangan pekerja migran Indonesia,  sehingga nantinya dapat menjadi pengusaha di negeri sendiri," ujarnya.(fsi)

 

 

 

 

Sumber