لعبة

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengklaim musim kemarau mempengaruhi ketersediaan jumlah air, khususnya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling dan Cirata.

 

Manajer Senior Komunikasi PLN Bambang Dwiyanto mengatakan, untuk PLTA Saguling dan Cirata debit air turun hampir 50 persen karena kemarau. Akibatnya, PLTA tidak berproduksi maksimal.

 

"Sehingga pembangkit yang biasanya beroperasi 24 jam saat ini hanya beroperasi malam hari atau saat beban puncak," ungkap Bambang Saat ditemui di Kantor PLN Pusat Jakarta, Selasa (20/9/2011) malam.

 

Adapun kapasitas pembangkit saat ini, sekira 1.050 megawatt. Memang terjadi penurunan, namun dirinya menyatakan hal tersebut tidak mengganggu sistem kelistrikan wilayah Jawa-Bali.

 

Sementara itu, dia mengatakan, beberapa wilayah di Bandung sudah turun hujan diharapkan dapat meningkatkan debit air.

 

Sebagai informasi, beban puncak untuk sistem kelistrikan Jawa-Bali menembus rekor baru, yaitu 19.272 megawatt, dari rata-rata biasanya sekitar 18.600 megawatt. Pascalebaran, beban terus menanjak. Ini menunjukan pertumbuhan perekonomian berjalan dengan baik.

 

Kapasitas listrik Jawa-Bali sekira 24 ribu megawatt, namun kapasitas pembangkit yang siap sekitar 20 ribu megawatt. Untuk saat ini cadangan listrik Jawa-Bali masih sekira 300 megawatt. (mrt)

(rhs)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber