Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

INDUSTRI POLIESTER: Konsumsi Jenis Staple Fibers & Filament Bisa Capai 2 Juta

Recommended Posts

JAKARTA -- Konsumsi poliester nasional jenis staple fibers dan filament yarn pada tahun ini diproyeksikan dapat mencapai 2 juta ton, seiring  dengan bertambahnya kapasitas produksi dan pertumbuhan ekonomi nasional.

 

V. Ravi Shankar, Direktur Utama PT Asia Pacific Fibers Tbk, mengungkapkan perusahaan telah menambah kapasitas produksi poliester jenis stable fibers menjadi 194.000 metrik ton pada tahun lalu.

 

"Produksi poliester jenis filament yarns saat ini mencapai 148.000 metrik ton," katanya, Rabu (20/2).

 

Saat ini, tuturnya, pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 6,23% pada tahun lalu salah satunya didorong oleh meningkatnya konsumsi masyarakat seiring meningkatnya jumlah golongan menengah ke atas.

 

Kondisi ini, lanjutnya, membuka peluang bagi industri tekstil dan produk tekstil untuk mengembangkan pasarnya sehingga permintaan poliester sebagai bahan baku utama diyakini juga akan terus meningkat.

 

"Apalagi karena pasokan kapas di Tanah Air juga terbatas, poliester semakin menjadi pilihan," ujarnya,

 

Dia menjelaskan tren penggunaan poliester sebagai bahan baku industri tekstil terus memperlihatkan pertumbumbuhan. Pada 2015, lanjutnya, penggunaan poliester global sebagai bahan baku mencapai 51%, sementara kapas hanya 32%.

 

Pertumbuhan produksi poliester dunia, tuturnya, diproyeksikan meningkat di atas 6% per tahun, sementara pertumbuhan dalam 10 tahun terakhir mencapai 7% karena adanya perubahan tren penggunaan bahan baku tersebut.

 

"Kami optimistis permintaan poliester akan terus meningkat," katanya.

 

Selain itu, PT Indorama Synthetics Tbk juga akan membangun pabrik serat sintetis senilai US$185 juta untuk memperkuat substitusi impor guna memenuhi kebutuhan industri tekstil di dalam negeri.

 

Panggah Susanto, Direktur Jendral Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, mengungkapkan pabrik baru tersebut akan memproduksi serat poliester yang untuk memenuhi kebutuhan industri tekstil domestik yang selama ini masih banyak diimpor.

 

Asia Pacific Fiber mengklaim saat ini menguasai pangsa pasar poliester nasional mencapai 27%. Selain memenuhi kebutuhan lokal, pihaknya juga mengekspor bahan baku senilai US$540,54 juta pada 2007-2011.

 

Pada periode yang sama, perusahaan tersebut juga mengklaim berhasil menekan impor bahan baku tekstil senilai senilai US$1,67 miliar dengan penyerapan hasil produksi mereka oleh produsen tekstil lokal.

 

"Saat ini impor bahan baku masih 7% dari kebutuhan produsen lokal," ujar Ravi.

 

Menanggapi masalah penaikan upah buruh, pihaknya menilai penaikan tersebut seharusnya dapat dilakukan secara bertahap. Namun, pihaknya tetap optimistis industri tekstil pada tahun ini masih dapat tumbuh. (bas)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...