BISNIS PROPERTI: Tren harga properti mulai stabil awal 2013

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA— Kenaikan harga properti residensial yang terjadi sepanjang tahun lalu, menurut Persatuan Perusahaan RealEstat Indonesia tidak akan diikuti pada triwulan pertama tahun ini.

 

“Untuk triwulan pertama harga masih akan stabil. Tapi untuk triwulan berikutnya belum tahu, karena akan terpengaruh oleh kenaikan tarif dasar listrik,” kata Ketua DPP REI Indonesia Setyo Maharso saat dihubungi, Senin (18/2/2013).

 

Setyo mengungkapkan kenaikan harga properti lebih banyak disebabkan dari tingginya permintaan hunian pada tahun lalu. “Demand memang sangat tinggi. Ini yang memacu kenaikan harga.”

 

Dia menuturkan sebagai daerah wisata, Bali merupakan tempat yang baik untuk melakukan investasi. Karena demand yang tinggi, sambungnya, membuat harga properti residensial di sana juga ikut naik.

 

Sedangkan di Makassar, jelasnya, memperlihatkan pertumbuhan ekonomi yang baik dan lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi secara nasional. “Wajar kalau masyarakat ingin berinvestasi di sana.”

 

Berdasarkan hasil risetnya, Bank Indonesia mencatat terjadi peningkatan penjualan properti residensial pada Triwulan IV/2012 sebesar 26,68%. Khusus untuk rumah tipe kecil (luasan bangunan sekitar 36 m2), meningkat tajam yakni 41,02%.

 

Lokasi yang tercatat mengalami kenaikan harga tertinggi adalah di Makassar, terutama untuk rumah tipe kecil (18,9%) dan Bali, untuk rumah tipe besar (15,07%).

 

Hasil riset tersebut menyebutkan pula indeks harga properti residensial secara tahunan sepanjang 2012 lalu mengalami peningkatan 6,98%.

 

Adapun faktor utama penyebab kenaikan harga berasal dari kenaikan harga bangunan (34,33%), kenaikan upah pekerja (23,8%), dan mahalnya biaya perizinan (17,11%). (arh)

 

 

 

Sumber